UNISLA Dorong Pemberdayaan Pemuda Desa Maor melalui Pendidikan Karakter Pancasila dan Sport Entrepreneurship

Maor, 3 Agustus 2025 — Dalam rangka pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat Skim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun Pendanaan 2025, Universitas Islam Lamongan (UNISLA) menggelar seminar bertajuk “Silat Berkarakter, Komunitas Berdaya: Pemberdayaan Pemuda PSNU Pagar Nusa melalui Pendekar Pendidikan Karakter Pancasila dan Sport Enterpreneurship”.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Maor ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DITJEN DIKTI), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KEMDIKTISAINTEK) Republik Indonesia, dan menyasar pemuda Desa Maor, khususnya para pegiat seni bela diri PSNU Pagar Nusa Ranting Maor.

Kegiatan ini diketuai oleh Nanto Purnomo, S.E., M.M., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISLA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pendidikan karakter Pancasila dalam membentuk pemuda yang tangguh tidak hanya secara fisik, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

"Dalam era yang penuh tantangan ini, kita menyadari bahwa kemajuan bangsa bukan hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi atau sumber daya ekonomi, tetapi yang lebih mendasar adalah kualitas karakter manusia di dalamnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter Pancasila menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual,” tegasnya.

Melalui tema “Silat Berkarakter, Komunitas Berdaya”, kegiatan ini mengajak para pemuda — khususnya kader dan pegiat PSNU Pagar Nusa — untuk tidak hanya menjadi pendekar di arena laga, tetapi juga menjadi pendekar dalam kehidupan. Pendekar yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila:Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.

Lebih dari itu, pendekar masa kini dituntut untuk berdaya secara ekonomi, berjiwa wirausaha, dan mampu menciptakan peluang melalui sport entrepreneurship. Dalam konteks ini, pencak silat tidak hanya diposisikan sebagai seni bela diri dan warisan budaya, tetapi juga sebagai jalan menuju kemandirian ekonomi dan pemberdayaan komunitas — melalui kegiatan usaha seperti event organizer olahraga, pelatihan bela diri komersial, serta kegiatan produktif lainnya yang mampu menopang keberlanjutan organisasi.

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan oleh dosen-dosen UNISLA, sebagai bentuk tanggung jawab akademisi terhadap penguatan kapasitas masyarakat desa secara berkelanjutan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Maor, Dewan Khos Pagar Nusa Lamongan, Ketua PAC Pagar Nusa Kembangbahu, Ketua NU Moer, tokoh masyarakat, serta pemuda-pemudi Desa Maor. Antusiasme peserta mencerminkan semangat baru dalam membangun komunitas yang tidak hanya kuat dalam tradisi, tetapi juga cakap dalam menjawab tantangan zaman.

Dengan semangat kolaborasi dan nilai-nilai Pancasila, diharapkan lahir generasi pendekar muda yang siap menjaga budaya, membangun bangsa, dan menjadi pelopor perubahan di tengah masyarakat.

 

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *